Dewa 19 dan Konser 30 Tahunnya di JIS

Konser Dewa 19 di JIS
Konser Dewa 19 di JIS, Sabtu (4/2). Foto: Fachrul Irwinsyah

Dewa 19 menggelar konser perayaan 30 tahun berkarir mereka di Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (4/2). Acara itu dihadiri sekitar 75.000 orang dan menjadikannya acara terbesar yang pernah digelar di JIS.

Gua menjadi salah satu dari puluhan ribu orang yang hadir itu. Sebenarnya nonton Dewa 19 gak ada sama sekali dalam rencana gua. Gua baru mutusin buat beli tiketnya pas kelar nonton Sheila on 7, kebetulan di hari itu Mandiri menjual kembali tiket konser tersebut dalam jumlah yang besar. Atas dorongan dari Reki gua lalu membelinya termasuk buat si Reki.

Berdiri di atas lapangan, area Festival B, gua akhirnya merasakan bagaimana JIS dipakai untuk konser musik. Panggung yang dipakai cukup besar untuk jadi area "bermain" Dewa 19 yang malam itu tampil dengan 4 vokalis dan 5 drummer. Lightingnya juga memadai dalam memberikan kesan mewah.

Hal keren lainnya ialah grafis yang ditunjukkan pada layar LCD yang ada di panggung. Untuk yang satu ini patut diapresiasi banget sama yang buat artwork-nya. Desainnya bagus-bagus, sesuai dengan karakter lagu yang dimainkan.

Tapi sayangnya hal-hal positif itu tidak berlaku untuk sound. Suara yang dihasilkan sama speaker di panggung ternyata bergema di dalam JIS. Beberapa kali gema ini terdengar sama gua yang ada di Festival B.

Hal yang lebih parah dirasakan penonton yang duduk di tribun. Suara yang mereka dengar mental-mental. Selain itu juga ada yang tidak mendengar suara sama sekali.

Kondisi sound terjelek dalam konser itu yang gua rasakan sih terjadi pas Mulan Jameela berduet dengan Elvy Sukaesih membawakan lagu "Bimbang". Vokalnya ga terdengar jelas sama sekali, cuma musik doang yang terdengar keras.

Penampilan Mulan dan Elvy ini juga sedikit mengecewakan gua. Bukan cuma karena masalah sound, tapi kehadiran mereka buat gua udah sebuah kesalahan. Sebab, mereka tampil di tengah konser Dewa 19, membawakan lagu non Dewa 19. Meskipun pengiring musiknya tetap personel Dewa 19, buat gua mestinya mereka ga perlulah ada.

Hal lain yang bikin gua kecewa dalam konser itu adalah penampilan Andre Taulany yang membawakan lagu "Mungkinkah" punya Stinky. Serta munculnya The Lucky Laki di tengah konser. Band yang berisi anak-anak Ahmad Dhani ini tampil membawakan 3 lagu.

Konser Dewa 19 di JIS
Ari Lasso saaat tampil bersama Dewa 19 di JIS, Sabtu (4/2). Foto: Fachrul Irwinsyah

Padahal kalau merujuk pada jadwal harusnya band Al, El, Dul itu naik panggung sore, sebelum Dewa 19 tampil. Tapi malah ditaruh di tengah-tengah penampilan Dewa 19 yang akhirnya buat gua malah jadi kaya distraksi. Sebab band itu tampil kurang lebih 15 menit, belum lagi waktu persiapan dan beres-beres set pas mereka selesai.

Teman gua bilang, kehadiran The Lucky Laki menjadi jeda buat personel Dewa 19 yang sudah tampil membawakan belasan lagunya. Tapi kalau memang butuh istirahat, kenapa ga puterin aja video perjalanan Dewa 19 sepanjang karirnya atau chit-chat dengan penonton. Toh, ini konser untuk merayakan perjalanan karir bermusik mereka yang udah 3 dekade.

Bila melihat set list yang beredar, Dewa 19 malam itu direncanakan membawakan 36 lagu. Namun, karena waktu tampil yang sempat molor membuat Ahmad Dhani cs terpaksa menghapus dua lagunya dari daftar. Baladewa, fans Dewa 19, yang ingin mendengarkan "Cukup Siti Nurbaya" dan "Kamulah Satu-satunya" terpaksa gigit jari malam itu karena tidak jadi dimainkan oleh Dewa 19.

Merujuk pada jadwal yang dirilis penyelenggara, Dewa 19 harusnya tampil pukul 19.00 WIB, tapi malam itu jadwalnya molor. Andra Ramadhan dkk baru naik panggung pukul 20.00 WIB. Jadilah mereka tampil dengan diburu waktu.

Entah karena waktu yang mepet juga atau ada hal lainnya, konser malam itu sangat sedikit chit-chat antara Dewa 19 dengan Baladewa. Dhani maupun yang lainnya juga tidak membahas sama sekali tentang karir musik Dewa 19 yang sudah berjalan 30 tahun. Begitu juga saat mantan personel band itu (Wawan, Wong Aksan, Tyo Nugros, Rere, Once, dan Ari Lasso) diundang ke atas panggung, tidak ada sedikit cerita dari mereka atau tentang mereka. Padahal pasti ga sedikit yang mau bernostalgia dengan mereka yang mengisi line up Dewa 19 malam itu.

Hal-hal yang Seharunya Tak Ada

Ari Lasso dan Andre Taulany saat tampil di konser Dewa 19 di JIS, Sabtu (4/2). Foto: Fachrul Irwinsyah

Konser Dewa 19 malam itu menghadirkan sejumlah musisi di atas panggungnya mulai dari The Lucky Laki, Mulan Jameela, Elvy Sukaesih, hingga Andre Taulany. Kalau kata Ahmad Dhani hal itu dilakukan karena konser kali ini bertajuk "Pesta Rakyat".

Menurut gua mestinya sih mereka tidak ada. Karena pertama mereka yang muncul tidak ada kaitannya sama Dewa 19. Kalaupun ada gua sih ga tahu apa itu, karena Dhani yang paling vokal di panggung sama sekali ga ngasih tahu.

Selain itu mereka tampil dengan membawakan lagu mereka sendiri. Mulan Jameela tampil berduet dengah Elvy Sukaesih membawakan lagu "Bimbang", sedangkan Andre Taulany tampil dengan lagu "Mungkinkah"-nya. Dua lagu itu sama-sama diiringi oleh Dewa 19. 

Sedangkan The Lucky Laki tampil full hanya band mereka, membawakan lagu sendiri, dan bergaya seakan itu panggung mereka. Ngapain? Kalau mereka tampil sebelum Dewa 19 itu bisa dimaklumi, tapi ini di tengah pertunjukkannya Dewa 19.

Di panggung Dewa 19, di tengah pertunjukkannya Dewa 19 mereka bawakan lagu non Dewa 19. Untuk apa?

Konser Dewa 19 di JIS
Ari Lasso saat tampil bersama Dewa 19 di JIS, Sabtu (4/2). Foto: Fachrul Irwinsyah

Satu-satunya kehadiran musisi lain yang paling bisa dimaklumi adalah saat Elvy Sukaesih muncul di lagu "Aku Sedang Ingin Bercinta". Elvy hadir untuk mengisi suara perempuan di lagu tersebut. Ia jadi pasangan duet Ahmad Dhani yang dilagu itu bertindak sebagai lead vocal.

Terus juga menurut gua mestinya Ahmad Dhani ga perlu bawain lagu "Sudah" yang dia rilis bersama Ahmad Band. Memang sih lagu itu baru aja dirilis ulang Dewa 19 dengan vokalis Ello, tapi bagaimana pun lagu itu lebih dulu populer bareng Ahmad Band. Stok lagu Dewa 19 masih banyak untuk gantiin lagu tersebut di set list.

Sama Ari Lasso yang ga perlu nyanyiin lagu "Hampa", meskipun lagu itu katanya permintaan Iriana Jokowi yang hadir di tribun penonton.

Meskipun lagu-lagu itu terdengar enak di kuping, tapi tetap saja kehadirannya malam itu menurut gua merusak kesyahduan konser Dewa 19.

Sirkulasi Penonton yang Berantakan

Konser Dewa 19 malam itu benar-benar membuka mata bahwa JIS memang belum siap untuk menggelar acara berskala besar. Pertunjukkan Dewa 19 sejatinya belum mencapai kapasitas maksimal dari JIS, malam itu kabarnya dihadiri sekitar 75.000 orang, sedangkan kapasitas JIS disebut mampu menampung 82.000 penonton (kapasitas tempat duduk).

Penonton Dewa 19 memang tidak semua ada di tribun, sebagian berdiri di atas lapangan. Tapi setidaknya jumlah secara keseluruhan hampir mendekati kapasitas maksimal JIS. Dari kondisi itu terlihatlah bagaimana sirkulasi penonton JIS: berantakan.

Semua penonton keluar dari Ramp Barat, kecuali VIP. JIS sebenarnya punya Ramp Timur, tapi tidak dibuka (atau itu hanya untuk VIP dan tamu undangan, entahlah yang jelas sebagian besar penonton keluar dari ramp barat). Alhasil saat konser selesai di Ramp Barat terjadi lautan manusia.

Sebenarnya penyelenggara sudah meminta agar penonton keluar secara bergantian sesuai kategori tiket mereka. Penyelenggara telah membuat jeda waktu, tapi itu tidak terlalu berhasil.

Ramp Barat yang jadi akses keluar satu-satunya berujung pada halte Transjakarta. Lokasi itu juga dipakai penonton untuk menunggu shuttle bus. Alhasil terjadi penumpukan di sana.

Konser Dewa 19 di JIS
Antrean masuk ke konser Dewa 19 di JIS, Sabtu (4/2). Foto: Fachrul Irwinsyah

Sebagian besar penonton Dewa 19 datang ke JIS menggunakan shuttle bus yang disiapkan panitia. Bus akan mengantar penonton ke JIExpo dan Ancol yang jadi kantong parkir mobil. JIS tidak punya area parkir mobil untuk penonton, jadi penyelenggara menyiapkan 2 tempat itu untuk parkir mobil.

Tapi sayang, jumlah shuttle bus ternyata tak cukup untuk menampung puluhan ribu orang. Bus yang ada selalu penuh, penumpang banyak berdesakan di dalamnya, persis situasi Transjakarta di jam pulang kerja. Ditambah lagi, shuttle bus ga punya jalur khusus di sekitar JIS yang akhirnya membuat kendaraan besar ini terjebak kemacetan. Bus stuck, para penumpangnya ga sedikit yang memilih turun dan berjalan kaki.

Kemacetan yang terjadi di sekitar JIS turut didukung oleh penonton bodoh yang parkir mobil di badan jalan. Sejak sore banyak banget mobil yang parkir di badan jalan sekitar JIS, alhasil lebar jalan yang tak seberapa itu menjadi semakin sempit dan membuat arus lalu lintas tersendat. Ditambah lagi dengan lautan manusia yang tumpah ke jalan usai kelar konser. Mereka harus berjalan di badan jalan karena trotoar di sekitar JIS tidak ada, kalaupun ada kondisinya buruk, ga nyaman untuk dipakai berjalan. Kondisi ini membuat lalu lintas di sekitar JIS benar-benar kusut.

Arus lalu lintas yang stuck itu membuat angkutan online kesulitan untuk menjemput penumpangnya. Makanya kebanyakan dari penonton memilih berjalan jauh dari JIS untuk bisa dapat kendaraan umum. Jalan yang mereka tempuh bisa sampai 2 kilometer demi dapat tempat yang oke untuk pesan transportasi online.

Angkutan online mejadi pilihan utama bagi mereka yang tidak bawa kendaraan pribadi. Sebab konser yang kelar di atas jam 12 malam itu melewati batas operasional angkutan umum di sekitar JIS, seperti KRL maupun Transjakarta.

Konser Dewa 19 di JIS
Lelah bahagia abis nonton Dewa 19.

Kalau gua sih santai karena bawa motor sendiri. Gua parkir di Universitas 17 Agustus yang oleh penyelenggara disebut sebagai kantong parkir motor. Gua juga punya kebiasaan ga langsung pulang setelah nonton konser, ya duduk-duduk dulu lah buat ngaso sambil nunggu antrean kuluar parkir melandai.

Kurang lebih jam 1 lah gua baru cabut dari lokasi parkiran. Karena jarak parkirnya yang lumayan jauh dari JIS jadi macet yang gua lewati ga begitu parah. Sekitar 15 menitlah untuk keluar dari kemacetan dan menikmati sepinya Jakarta di tengah malam sambil berdendang, "Baru ku sadari cintaku bertepuk sebelah tangan, kau buat remuk seluruh hatiku..."


Tinggalkan Komentar

Dilarang mempromosikan situs judi, situs porno dan tindak pidana lainnya. Komentarlah dengan etika tanpa melanggar UU ITE.

Previous Post Next Post