Nyanyi di Tengah Pandemi

ERK - Paulpolos

Udah dua bulan gua ngejalanin kerja di rumah alias WFH. Bosan udah barang tentu, tapi mau bagaimana lagi pemerintah udah memutuskan warganya mesti banyak beraktivitas di rumah selama pandemi virus corona baru ini.

Salah satu cara ngobatin rasa bosan itu ya dengerin musik. Syukurnya banyak musisi yang ngebagiin jamming session di instagram untuk menghibur penggemarnya di tengah situasi yang ga karuan ini. Bahkan ada juga yang gelar penampilan live mereka, tapi secara virtual pastinya. Setidaknya itu bisalah ngobatin sakaw jemaah konser.

Nah, ngomongin musik gua mau berbagi sejumlah lagu yang menurut gua mewakili pandemi ini. Beberapa lagu gua temuin secara ga sengaja dari pemutar musik digital yang pas gua dengerin tiba-tiba aja otak gua ngomong, 'kok mirip yang terjadi saat ini ya liriknya'.

Sekali lagi daftar lagu yang bakal gua bagi ini bukanlah lagu yang diciptain khusus untuk situasi pandemi. Mungkin lagu ini diciptain jauh sebelum pandemi dan kisahnya pun bukan tentang yang terjadi saat ini. Tapi seperti yang gua bilang, ada beberapa liriknya yang bawa gua ke situasi saat ini. Mungkin juga keseluruhan lagunya masih bisa berkaitan dengan yang terjadi saat ini. Jadi silakan didengarkan!


Silakan diputar playlist-nya sembari membaca pembahasannya di bawah ini.

1. GAS! - FSTVLST

Gila! Benerkan gua bilang di paragraf atas kalau tema asli lagunya ga sesuai dengan pandemi. GAS! milik FSTVLST ini sebenarnya bercerita tentang perjalanan pulang seorang pekerja yang menjadi budak korporasi, jauh dari cita-citanya.

"Sudah sejauh ini jalannya, satu capai yang tidak pernah terkira. Mengingat bagaimana mulanya, jauh sudah rentang dari yang terbayang," sepenggal lirik itulah yang ngebawa gua saat mendengerkan lagu ini teringat kondisi sekarang. Gimana enggak, saat gua dengerin nih lagu kasus corona di Indonesia sedang melonjak tajam. Dari yang hanya satu kasus dari warga Depok, tiba-tiba aja langsung jadi ratusan. Pemerintah yang tenang langsung sibuk nyiapin segalanya mulai dari aturan bersosial sampai tata cara menyampaikan informasi ke publik.

Yah, seperti kata FSTVLST di lagu GAS! "Bagaimanapun juga, merawat cita-cita tak akan semudah berkata-kata."

Video lagu ini gua sematkan karena lagunya belum ada di Spotify.

2. Secukupnya - Hindia

Bait pertama lagu ini menggambarkan situasi saat ini, "Kapan terakhir kali kamu dapat tertidur tenang? (Renggang). Tak perlu memikirkan tentang apa yang akan datang di esok hari?"

Di pandemi ini, yang terjadi besok selalu ditaksir hari ini. Pasar yang lesu dan angka kasus corona yang terus naik tiap harinya jadi hal yang mengkhawatirkan. Entahlah bagaimana kalau menurut kalian?

3. Rayakan Pemenang - Morfem 

Dengerin lagu ini, hayati lirik pada bait ketiga. Seketika imaji tenaga medis dengan pakaian "tempurnya" mengisi kepala gua.

"Dulu kau bahan olokan utama
Dengan polah fikiran yang tak masuk akal
Kau tiada pernah terbantahkan
Semua baru terbukti di zaman sekarang"

4. Rumah Kita - God Bless

Gak usah dibahaslah. Lagu ini udah jadi anthem untuk beraktivitas di rumah sejak pemerintah menganggap virus corona di Indonesia udah gawat. Sejumlah musisi juga ramai-ramai cover lagu ini untuk menyemangati warga agar bersepakat untuk tetap di rumah.

5. Manusia Kuat - Tulus

Lagu ini untuk kalian yang masih berjuang: pasien, tenaga medis, para pekerja dan pemerintah.

6. Hilang - Rumahsakit

Jujur gua ga dengerin lagu ini dari vlognya Adinda Thomas, suer! Gua aja ga tahu alamat vlog dia apaan.

Selama kerja dari rumah Rumahsakit jadi band yang sering gua putar di Spotify. Enak aja si musiknya mau yang versi Andri Lemes maupun Arief. Kalau dengerin ini band, bohong si, lo gak kepincut sama lagu Hilang. Tembang lawas yang selalu didaur ulang.

Terus apa kaitannya sama pandemi ini? jawabannya ada di bagian reff: "Jangan biarkan aku, jangan hilang."

7. Saat Semua Semakin Cepat, Bali Berani Berhenti - Navicula

Panjang ya judulnya, hahaha. Ini lagu sebenarnya nyeritaain soal hari raya Nyepi di Bali. Sadar atau engga, pandemi yang terjadi saat ini membuat kita harus menyepi layaknya umat Hindu saat Nyepi, meskipun aturannya gak seketat saat hari raya itu. Setidaknya sama-sama memberi ruang untuk kita istirahat sejenak, agar alam bisa bernafas kembali.

8. Dekat di Hati - RAN

Mal tutup, bioskop pun sama. Restoran dan kafe cuma boleh dibawa pulang. Mau kencan di taman pun ga boleh. Melipir ke flyover pun kena patroli Satpol PP. Jalan-jalan muterin Jakarta pun gak boleh berdekatan, karena syariat dan bukan muhrim? Ga juga. Tapi karena aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ngebuat mereka yang belum berada di satu Kartu Keluarga untuk tidak jalan berdekatan. Terpaksalah semua menjalani LDR.

9. Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti - Banda Neira

Perlu diingat COVID-19, bukan cuma tentang virus yang bikin lo sakit. Kehadiran virus ini juga berdampak pada ekonomi. Ratusan hingga ribuan orang terpakasa kehilangan pekerjaannya terdampak dari pandemi ini.

Lagu ini untuk mereka. Percayalah, "yang pernah jatuh akan berdiri lagi, yang patah tumbuh, yang hilang berganti."

10. Semoga - Mocca

Gak semua orang bisa jalanin pekerjaannya dari rumah. Sebagian dari kita terpaksa harus tetap bekerja di luar rumah agar yang di rumah bisa tetap hidup.

Di tengah pandemi virus kaya sekarang, berada di luar rumah membuat kita jadi harus lebih waspada. Disiplin dengan kebersihan agar kesehatan tetap terjaga. Jalani waktu dengan lantunan doa semoga pulang tak membawa virus bagi keluarga.

"Semoga semua baik-baik saja. Semoga semua ada jalannya. Semoga semua baik-baik saja seperti di mimpi kita berdua."

***

Tinggalkan Komentar

Dilarang mempromosikan situs judi, situs porno dan tindak pidana lainnya. Komentarlah dengan etika tanpa melanggar UU ITE.

Previous Post Next Post