Pengunjung melihat perjalanan komik di Indonesia. (Foto: Fachrul Irwinsyah)
Ada yang menarik perhatian gua ketika melintas di depan Galeri Nasional, Jakarta. Sebuah spanduk bertuliskan “Dunia Komik” membuat gua begitu ingin menyambangi gedung seni tersebut.
Kesempatan itu baru datang Sabtu (7/4) lalu, ketika gua bebas dari tanggung jawab berita alias libur. Waktu libur memang paling enak diisi dengan sesuatu yang ringan, menyenangkan dan bisa menyegarkan mata serta otak. Gak melulu dijejali dengan aksi kriminalitas atau ocehan politikus.
Oke, gua datang ke Galeri Nasional sekitar jam 2 siang, itu setelah gua berkunjung ke pelaminan teman gua di Cempaka Putih. Jujur, awalnya gua berpikir akan melihat banyak komik-komik nasional ataupun internasional di galeri tersebut, namun ternyata gua salah.
Dunia Komik bukan pameran komik-komik yang telah terbit di Indonesia maupun luar negeri. Tapi merupakan ajang kompetisi seni rupa Gudang Garam Indonesia Art Awards (GGIAA) yang digelar oleh Yayasan Seni Rupa Indonesia (YSRI). Jim Supangkat (kurator) dalam prolognya menulis alasan mengangkat komik dalam ajang IAA tahun ini.
“Bingkai Kompetisi GGIAA 2018 sekarang ini bergeser dari penjelajahan dunia seni rupa ke penjelajahan komik. Pertimbangannya, perkembangan seni rupa kontemporer yang memunculkan kecenderungan mengangkat komik menjadi media ungkapan. Gejala “artification” (men-seni-kan) komik ini fenomenal karena sebelumnya komik selalu dianggap bukan seni di dunia senirupa. Maka segera muncul pertanyaan apakah ada standar-standar artistik baru yang mendasari artification ini?” tulis Jim.
Ia juga menjelaskan tema komik diambil untuk menemukan jawaban perubahan standar artistik dalam perkembangan seni rupa kontemporer. “Inilah sasaran penyelenggaraan kompetisi/pameran GGIAA 2018 dengan tema ‘Dunia Komik’ di mana komik dan dunia seni rupa dipertemukan,” tutupnya.
Nah, seperti apa karya-karya yang ada di dalam sana? Berikut beberapa foto yang gua abadikan saat berkunjung ke sana:
Pengunjung melihat karya komik yang ditampilkan dalam "Dunia Komik" di Galeri Nasional, Jakarta.
Pengunjung melihat komik strip Benny & Mice. Satu-satunya karya komik yang gua kenal di pameran itu.
Pengunjung melihat karya komik yang ditampilkan dalam "Dunia Komik" di Galeri Nasional, Jakarta.
Banyak pengunjung mengabadikan karya yang dipamerkan ke dalam ponsel mereka.
Karya komik ditampilkan dalam beragam media.
Penuh cerita yang beragam dalam pameran Dunia Komik.
Salah satu komik yang ditampilkan dalam sebuah bantal.
Ada pula yang menuangkan karyanya di celana jeans.
Ember bekas pun bisa menjadi media pembuat komik.
Post a Comment
Dilarang mempromosikan situs judi, situs porno dan tindak pidana lainnya. Komentarlah dengan etika tanpa melanggar UU ITE.