Aji Santoso Lulus Ujian Pertama Arema

Cover Arema © Paulpolos.blogspot.com

Sejak diperkenalkan ke publik sebagai pelatih Arema FC pada 24 Desember 2016, sosok Aji Santoso kerap mendapat cibiran. Salah satu pemain legendaris Arema itu dinilai minim prestasi sebagai pelatih. Kegagalannya di Timnas Indonesia dan pengalamannya yang hanya membesut tim medioker menjadi tolok ukurnya. Hal ini membuat ia dinilai tak layak melatih klub sebesar Arema.

Namun, tak butuh waktu lama bagi Aji untuk menjawab keraguan itu. Ia membuktikan kualitasnya lebih baik dari pelatih asing. Hal itu ia tunjukan dalam Bhayangkara Trofeo 2017. Dalam turnamen segitiga berformat Trofeo Tim di Italia tersebut, ia berhasil membawa Singo Edan mempertahankan piala bergilir Bhayangkara Cup. Dalam ajang itu ia berhasil mengalahkan pelatih asing Stefano Cugurra Teco yag membesut Persija Jakarta dan mengimbangi Simon McMenemy yang kini menjadi pelatih Bhayangkara FC (BFC).

Menghadapi anak asuk Teco, Aji menurunkan skuad yang didominasi pemain senior. Ada delapan pemain senior yang ia turunkan sejak awal pertandingan. Hasilnya Singo Edan menguasai jalannya pertandingan sejak menit awal. Ahmad Bustomi cs bahkan memiliki banyak peluang, sayang hanya satu yang berbuah gol dalam pertandingan yang berjalan selama 45 menit itu.

Adalah Dendi Santoso yang berhasil membobol gawang Macan Kemayoran. Gol berawal dari umpan Adam Alis kepada Dendi Santoso yang berada di depan. Dendi yang lepas dari offside, kemudian melesakan bola menuju kanan atas gawang yang tak mampuh dijangkau oleh kiper Daryono.

Skuad Singo Edan mengalami perubahan saat menjalani laga kedua. Menghadapi BFC Aji justru lebih banyak memainkan singa-singa muda. Efeknya Arema tak terlalu mendominasi serangan layaknya pertandingan pertama. Meski begitu Singo Edan masih bisa mengimbangi permainan Ilham Udin cs. Arema bahkan mendapatkan peluang emas saat terjadi blunder di depan gawang kiper Awan Seto, sayang Alfarizi tak bisa memanfaatkannya menjadi gol. Laga 45 menit itu pun berakhir imbang tanpa gol.

“Yang pertama tentu kami bersyukur atas hasil kerja kerass kami di turnamen segitiga Bhayangkara Trofeo 2017 ini,” ujar Aji Santoso seperti dikutip Wearemania.net.

Ia juga mengatakan, ajang trofeo ini bukanlah tujuan utama. Kompetisi resmi nantilah yang akan menjadi sasaran utamanya.

Terlepas dari target utama atau bukan, dari ajang trofeo ini kita bisa melihat hasil rekrutan manajemen dan skema permaian yang diterapkan Aji Santoso. Dari semua rekrutan Arema, satu yang menarik gua adalah permainan Adam Alis.

Pemain pertama yang direkrut oleh manajemen Arema ini membuktikan kualitasnya sebagai pemain berlebel timnas. Bermain 90 menit, ia berhasil mencatatkan operan suksek sebanyak 39 kali. Ia juga menjadi pemain yang paling mobil. Turun ke belakang untuk menghalau serangan, membangun permainan di tengah bersama Ahmad Bustomi atau membuat umpan silang dan menusuk saat berada di depan semua ia lakukan. Seakan menunjukan semangat anak muda yang haus akan kemenangan. Permainan pantang menyerahnya dipadukan dengan pengamatan yang juga baik, membuahkan satu asist manis berbuah gol untuk kemenangan Arema.

Selain Adam Alis, pemain muda yang juga menarik perhatian adalah Dedik Setiawan. Mantan pemain Persekam Metro FC ini kerap kali membuat penjaga gawang Persija ataupun BFC bekerja ekstra keras. Sayang striker pengganti Gonzales ini, masih buruk dalam penyelesaian akhir. Tak ada satupun peluangnya yang berbuah gol. Bahkan saat ia tinggal berhadapan dengan gawang lawan. Ini perlu menjadi koreksi coach Aji.

Pelatih Arema FC, Aji Santoso. ©Wearemania.net
Saat ini Aji memang telah membuktikan diri mampuh membawa piala ke bumi Arema. Tapi, Bhayangkara Trofeo hanyalah ujian awal, karena masih ada turnamen pramusim lainnya yang segera dihadapi oleh mantan bek kiri Arema FC ini, yakni Piala Presiden.

Yap, Kualitas pelatih asal Malang ini akan kembali diuji dalam turnamen Piala Presiden yang akan dihelat 5 Februari 2017. Dalam turnamen itu, Aji Santoso akan kembali menghadapi tim yang sama: Persija dan BFC. Selain dua tim tersebut mantan bek kiri Arema ini juga akan menghadapi PS TNI dalam waktu normal 2 x 45 menit. Dalam turnamen itu ia tidak hanya dihadapkan oleh tekanan strategi lawan, tapi juga suporter Arema, Aremania.

Piala Presiden akan menjadi ujian kedua bagi coach Aji. Jika tak ingin kehilangan kepercayaan dari Aremania, ia harus mampuh membawa Singo Edan juara. Atau setidaknya menyamai hasil pelatih Joko Susilo pada edisi sebelumnya: Juara 3. Mampukah coach Aji? 

Tinggalkan Komentar

Dilarang mempromosikan situs judi, situs porno dan tindak pidana lainnya. Komentarlah dengan etika tanpa melanggar UU ITE.

Previous Post Next Post