Pekan 3 dan 4 TSC 2016: Kemenangan dan Duka Suporter

Cover TSC 2016

Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 memasuki pekan ke-3 dan ke-4. Bergulirnya pekan ketiga diwarnai dengan kebahagian dengan dicabutnya pembekuan PSSI dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi pada Selasa (10 Mei 2016). Pencabutan sanksi dari Menpora membuat FIFA melakukan hal yang sama. Melalui kongres ke-66 FIFA di Meksiko, induk sepakbola dunia tersebut mencabut sanksi kepada PSSI pada Jumat (13 Mei 2016). Dengan begitu Timnas Indonesia bisa kembali mengikuti pertandingan internasional.

Mari tinggalkan sejenak sanksi adminstratif itu, dan kembali ke pertandingan yang terjadi di pekan ketiga dan keempat. Apa saja yang terjadi dalam dua pekan tersebut dan bagaimana hasil pertandingannya? Berikut catatanya:

Pekan 3: Menang-Kalah, dan Hilangnya Nyawa Suporter

Pekan ini menjadi minggu penuh 3 poin. Hanya ada hasil menang dan kalah pada pertandingan yang digelar sejak Jumat (13 Mei 2016) hingga Senin (16 Mei 2016). Menariknya lagi hampir seluruh kemenangan diraih di kandang. Tercatat, hanya PS TNI yang gagal meraih poin karena kalah 1-4 dari Mitra Kukar.

Pusamania Borneo FC (PBFC) menjadi pembuka pekan kemenangan usai mengalakan tamunya, Persiba Balikpapan dengan skor tipis 1-0. Kemenangan di derby Kalimantan tersebut harus dibayar mahal PBFC. Karena salahsatu pemainya, Aang Suparma harus ditarik keluar lapangan sebelum pertandingan usai. Ia mengalami luka pada bagian kepalanya setelah berbenturan dengan pemain Persiba, Heri Susanto. Aang bahkan mendapatkan 12 jahitan akibat insiden tersebut.

Hasil positif juga diraih pada pertandingan selanjutnya di Jakarta, tepatnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) karena Persija Jakarta berhasil mengandaskan Persela dengan skor 2-1. Sedangkan pada keesokan harinya Persib Bandung dan Semen Padang FC (SPFC) berhasil mengalahkan lawan mereka dengan skor sama, 2-0. Persib menundukan Bali United, sedangkan SPFC berhasil menjungkalkan Mutiara Hitam, Persipura Jayapura.

Pemain Persija Jakarta merayakan gol mereka ke gawang Persela di Stadion GBK, Jakarta, Jumat (13 Mei 2016). Foto: Helmi F./Liputan6.com

Kemenangan lebih besar terjadi pada laga hari Minggu. Sriwijaya FC (SFC), Barito Putera dan Arema Cronus mempermalukan tamu mereka dengan skor telak. SFC melibas Madura United (MU) 5-0; Barito Putera menekuk Persegres Gresik United (GU) 3-1; dan Arema menuntup minggu dengan mengalahkan rival abadi mereka Bhayangkara Surabaya United (BSU) 3-0. Kemenangan terakhir pada pekan ketiga diraih oleh Perseru Serui setelah berhasil membungkam PSM Makassar 1-0.

Sayang kemenangan tim-tim TSC pada pekan ketiga diikuti oleh kabar duka dari pendukung Persija, The Jakmania. Adalah Muhammad Fahreza yang harus kehilangan nyawanya usai menyaksikan laga Persija melawan Persela di GBK, Jakarta. Reza yang sempat di rawat di Rumah Sakit Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, tersebut diduga mengalami kekerasan dari oknum polisi. Ia wafat setelah dua hari dari kejadian tersebut.

Pekan 4: Kerusuhan Suporter dan Kudeta Puncak Klasemen

Belum sepekan dari tewasnya seorang The Jakmania, kabar duka kembali menghinggapi penghuni tribun. Kali ini terjadi di Kota Gresik, tepatnya di Stadion Tri Dharma Gresik pada Minggu (22 Mei 2016). Di sana terjadi bentrokan antar pendukung GU, Ultras Gresik dengan pendukung PS TNI. Sekitar 50 orang Ultras harus dilarikan ke Rumah Sakit karena mengalami luka-luka.

Seorang suporter PS TNI menendang suporter Persegres saat pertandingan Persegres melawan PS TNI di Stadion Tri Dharma Gresik, Minggu (22 Mei 2016). Foto: Viva.co.id

Sungguh ironi saat pemerintah begitu lantang mengutuk tawuran antar suporter, justru kekerasan pertama terjadi melibatkan tim yang dimiliki oleh instansi pemerintah, TNI. Seperti yang kita ketahui pendukung tim milik Panglima TNI tersebut adalah para tentara. Mereka mendapatkan izin keluar markas untuk menyaksikan dan mendukung PS TNI, sayang hiburan yang dicari malah amarah yang didapat. Terlepas dari siapa yang memulai (silakan cari sendiri kronologi kejadian tersebut di media massa karena di sini tidak akan dibahas), kekerasan yang melibatkan tentara tetaplah harus diproses secara hukum di kesatuan mereka. Juga bagi operator kompetisi, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) yang mesti bertindak tegas agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali.

Kembali ke lapangan hijau, hari pertama di pekan keempat menghadirkan kemenangan di Madura dan Kutai Kartanegara. Di Madura, MU berhasil kembali ke jalur kemenangan setelah mengalahkan tim milik Nabil Husein, PBFC. Sedangkan di Kutai Arema Cronus harus kehilangan rekor tak terkalahakan dan cleansheat mereka setelah ditumbangkan tuan rumah Mitra Kukar 1-2 di Stadion Aji Imbut, Jumat (20 Mei 2016).

Tiga poin lainnya berhasil diraih oleh PSM Makassar yang menang tipis 1 gol tanpa balas dari tamunya, Barito Putera pada Sabtu (21 Mei 2016). Serta Bali United yang meraih kemenangan pertamanya dalam TSC 2016 setelah menumbangkan SPFC 2-1 di depan ribuan Semeton Dewata (nama suporter Bali United). Sedangkan Persiba harus rela berbagi 1 poin dengan Persib setelah bermain imbang 1-1.

Pertandingan yang mempertemukan tim Beruang Madu (julukan Persiba) kembali memakan korban. Kali ini gelandang serang milik Persib yang menjadi korbannya. Robertino Pugliara harus ditarik keluar pada menit kelima. Pemain bernomor punggung 10 itu mendapat 3 jahitan di bagian belakang kepalanya karena robek saat berbenturan dengan pemain lawan dalam laga yang dimainkan di Stadion Persiba tersebut.

Hasil imbang mewarnai pertandingan pada hari selanjutnya, Minggu (22 Mei 2016). Perseru bermain tanpa gol saat menjamu tim Ibu Kota, Persija Jakarta. Skor sama diraih GU dan tamunya, PS TNI. Dalam pertandingan yang diwarnai kerusuhan suporter tersebut, tim tuan rumah maupun tamu tak berhasil mencetak gol. Satu-satunya kemenangan diraih Laskar Wong Kito (julukan SFC) yang tandang ke Stadion Bung Tomo, Surabaya. Anak asuh Widodo C Putro berhasil menumbangkan BSU 1 gol tanpa balas.

Tiga poin yang diraih SFC mengkudeta Mitra Kukar yang sempat bertengger di puncak klasemen TSC 2016 setelah mengalahkan Arema. Meski memiliki poin yang sama Mitra kalah produktifitas gol dibanding klub asal Palembang tersebut.

Pekan keempat ditutup oleh kekalahan Persela 0-1 dari tim Mutiara Hitam (julukan Persipura) di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin (23 Mei 2016). Kemenangan Boas cs menjadi kemenangan perdana mereka di TSC, sedangkan bagi Persela hasil tersebut menjadikankannya tim yang selalu kalah. Maklum sejak pekan pertama anak asuh Steffan Hansson belum mampuh meraih poin. Kondisi itu membuat nasib sang pelatih di ujung tanduk. Koor pergantian pelatih pun telah diteriakan oleh LA Mania (suporter Persela) dan bergema mengiringi kekalahan keempat tim kebanggan mereka.
***


Itulah hasil dari pekan ketiga dan keempat TSC 2016. Menarik melihat kelanjutan kompetisi bentukan PT GTS, terlebih setelah terjadinya insiden yang melibatkan suporter. Semoga pada pekan kelima operator telah memutuskan hukuman untuk mereka yang terlibat pada kejadian di dua pekan tersebut. Karena bila tidak ada tindakan tegas bukan tidak mungkin Menpora udara bebas dari sanksi menpora kembali terampas.

Tinggalkan Komentar

Dilarang mempromosikan situs judi, situs porno dan tindak pidana lainnya. Komentarlah dengan etika tanpa melanggar UU ITE.

Previous Post Next Post