Debut Buruk Made Wardana

Cover Arema

Arema menjalankan pertandinganan kelima di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 dengan menghadapi tim asal Gresik, Persegres Gresik United (GU) pada Jumat (27 Mei 2016). Derby Jatim yang dimainkan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang itu, berbuah kemenangan bagi Singo Edan (julukan Arema). Tim asal Malang itu berhasil menjungkalkan Laskar Joko Samudra (julukan GU) dengan skor telak 3-1. Tiga gol Arema dicetak Raphael Maitimo (‘24), Hamka Hamzah (‘38) dan Gustavo Giron Marulanda (’67), sedangkan satu gol GU dicetak Ghozali Muharam Siregar (‘82). Gol Hamka dan Maitimo bahkan dinobatkan sebagai gol berkelas dunia pada pertandingan tersebut, tapi kali ini gua gak akan membahas dua gol tersebut. Karena gua lebih memilih untuk membahas satu gol yang bersarang di gawang Arema.

Gol yang dibuat Ghozali adalah yang pertama membobol gawang Singo Edan di Kanjuruhan. Menariknya, saat itu gawang Arema tidak dijaga oleh Kurnia Meiga. Kiper nomer satu Arema itu ditarik keluar saat pertandingan memasuki menit 79 dan digantikan I Made “Kadek” Wardana.

“Meiga saya ganti karena mengalami cedera engkel, kami tidak bisa memaksakan dia terus bermain, meski pertandingan tinggal beberapa menit,” ungkap pelatih Arema, Milomir Seslija seperti dikutip Wearemani.net.

I Made "Kadek" Wardana. Foto: Wearemania.net

Sial bagi Kadek, sentuhan pertama dalam debutnya di TSC 2016 itu adalah memungut bola yang melewati garis gawang yang ia jaga. Kejadian yang membuat punggawa Laskar Joko Samudra bersorak gembira. Meski setelah itu tak ada lagi gol ke gawang Arema, hasil tersebut menjadi catatan buruk bagi penampilannya di musim ini.

Ia sebenarnya sudah membaca arah bola dari pemain Gresik, sayangnya hujan yang mengguyur Kanjuruhan membuat rumput lapangan licin dan membuat kiper asal Bali itu terpeleset saat akan menutup ruang tembak Ghozali. Alhasil ia tak mampuh menjangkau tembakan pemain bernomor punggung 27 tersebut.

“Waktu itu kondisnya pemain sudah kehilangan konsentrasi, mungkin karena sudah unggul tiga gol, sehingga lengah dalam menghalau serangan balik,” ujar pelatih Arema terkait gol ke gawang timnya, seperti dilansir Wearemania.net.

Ini bukan pertamakali kiper asal Bali itu melakukan kesalahan. Sebelumnya, di babak 8 besar Piala Jenderal Sudirman ia juga melakukan hal fatal yang membuat gawangnya kebobolan. Saat itu Arema unggul 2-1 dari lawannya, Pusamania Borneo FC (PBFC). Namun tendangan pelan Herman Dzumafo yang mengarah ke Kadek tak mampuh ditangkap dengan mulus olehnya. Bola pun berputar mengolongi kakinya dan membuat skor menjadi 2-2 yang membuat laga dilanjutkan dengan adu penalti. Singo Edan memang berhasil memenangkan adu penalti tersebut dan lolos ke semifinal, tapi kejadian itu sempat membuat Kadek khawatir akan posisinya sebagai penjaga gawang Arema. Maklum, saat itu ia menjadi kiper utama menggantikan Meiga yang dibekap cedera.

Meski begitu, Kadek bukanlah kiper yang buruk. Ia adalah pelapis yang memiliki kemampuan tak berbeda jauh dari Meiga. Dia bahkan bisa menunjukan kualitasnya dalam beberapa turnamen saat Meiga tak bisa dimainkan karena cedera. Karena bila berbicara keselahan, Kurnia Meiga pun pernah melakukannya.

Kurnia Meiga Hermansyah. Foto: Bola.net

Meiga yang baru sembuh dari cedera masuk menggantikan Kadek Wardana pada menit 83 saat Arema bersua PSGC Ciamis dalam Piala Presiden beberapa waktu lalu. Baru bermain lima menit kiper berusia 26 tahun itu melakukan kontak dengan pemain PSGC yang berbuah penalti bagi tim lawan. Hasilnya tim yang kini bermain di Indonesia Soccer Championship B 2016 itu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Skor seri tersebut bertahan hingga pertandingan usai.

Kesalahan memang bisa terjadi oleh siapa saja dan kapan saja, namun berkaca dari pertandingan melawan GU dan PSGC, sepertinya Arema memang tak boleh mengganti penjaga gawang di tengah pertandingan. Karena di dua laga tersebut selalu saja berbuah gol cepat usai pergantian kiper. Perbaikan konsentrasi bagi kiper Singo Edan juga mutlak dilakukan. Agar mereka selalu siap dan langsung “nyetel” saat dimainkan sebagai pengganti. Meskipun, gawang tim berlogo kepala singa itu juga bisa bobol dengan cara yang lain. Tapi, Kalau bisa mengurangi defisit gol, kenapa mesti ditambahkan?

Tinggalkan Komentar

Dilarang mempromosikan situs judi, situs porno dan tindak pidana lainnya. Komentarlah dengan etika tanpa melanggar UU ITE.

Previous Post Next Post