Designated Survivor: 60 Days, Perjuangan Presiden Interim yang Penuh Haru

Designated Survivor: 60 Days. sumber: TvN

Seri televisi berjudul Designated Survivor: 60 Days ialah karya adaptasi dari seri berjudul Designated Survivor yang tayang di Amerika. Di negeri Paman Sam seri itu dibuat oleh David Guggenheim dan tayang di saluran ABC dan Netflix. ABC menayangkan sebanyak 2 season, lalu dibuatkan season 3 yang tayang di Netflix.

Tapi kali ini gua ga mau bahas karya Amerikanya, melainkan yang versi Korea: Designated Survivor: 60 Days. Juga ga akan membandingkan kedua versi itu, karena gua belum nonton yang versi Amerika.

Designated Survivor: 60 Days tayang perdana di tvN dan Netflix pada 1 Juli hingga 20 Agustus 2020. Di Netflix Indonesia seri ini masih ada dan gua baru kelar nonton.

Seperti pada judul, seri televisi ini menceritakan perjuangan presiden interim Korea Selatan dalam memimpin pemerintahan sampai pemilu kembali digelar. Dalam konstitusi negara itu seorang presiden interim akan memimpin selama 60 hari. Dalam kurun waktu itu dia harus menjalankan pemerintahan dan menyiapkan pemilihan umum untuk memilih presiden tetap.

Adalah Park Mu-jin (Ji Jin-hee) seorang Menteri Lingkungan Hidup yang harus menjabat sebagai presiden interim. Sebab dia satu-satunya orang di kabinet pemerintah yang selamat dari pengeboman gedung majelis. Park selamat karena tidak hadir di gedung itu. Ia memilih absen lantaran sudah dipecat oleh presiden. Namun karena surat pemecatannya belum ditandatangani maka ia masih dianggap menjabat dan layak untuk diangkat jadi presiden interim.

Selama 16 episode kita akan ditunjukkan oleh aksi mantan profesor di Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST) itu dalam menjalankan pemerintahan. Bagaimana orang yang minim pengalaman politik harus mengurus negara dalam situasi darurat.

Pengalamannya sebagai Menteri Lingkungan Hidup yang baru beberapa bulan tidak cukup membantu dia dalam membuat keputusan politis. Sebagai menteri termuda ia juga kerap diremehkan. Namun kondisi itu membuat dia banyak menghargai pendapat dari para bawahannya. Baik stafnya yang ada di Gedung Biru, maupun pihak partai oposisi.

Designated Survivor: 60 Days. sumber: TvN
Heo Joon-ho sebagai Han Joo-seung (kanan) dan Son Seok-koo sebagai Cha Young-jin (kiri). Dok. TvN


Sepanjang seri penonton ditunjukkan bagaimana keputusan politis di pemerintahan dibuat. Selain itu juga upaya mengungkap dalang pengeboman gedung majelis yang melibatkan pihak Gedung Biru dan para elite lainnya.

Seri garapan Studio Dragon tersebut terbilang apik dalam pengambilan gambar. Gua suka dengan framing beberapa scene yang menurut gua ga biasa. Pengambilan shoot extreme juga ga berlebihan. Semua terasa cukup dan menurut gua itu membuat film ini jadi ga membosankan.

Walau pengeboman jadi trigger jalannya cerita, tapi jangan terlalu berharap sama aksi tembak-tembakan atau pertunjukan kemampuan militer di seri ini. Meskipun tetap ditunjukkan tapi pengemasannya masih kurang bagus. Mungkin emang fokus cerita tidak di sana, makanya bukan menjadi bagian yang terlalu diperhatikan.

Alih-alih menemukan aksi militer yang apik, sepanjang menonton seri ini kita justru disuguhkan dengan sejumlah momen haru. Seperti upaya park untuk negosiasi dengan pemimpin Korea Utara soal kapal selam. Lalu juga saat Park berupaya untuk membebaskan pembelot Korea Utara dari penjara, serta ketika dia melepas pasukan khusus untuk menangkap mantan tentara Korea Utara yang membuat video provokasi palsu. Masih banyak lagi momen haru dalam seri ini.

Selain Ji Jin-hee yang memerankan Park Mu-jin, seri ini juga menampilkan tokoh lainnya yaitu Heo Joon-ho sebagai Han Joo-seung yang menjabat Kepala Staf Kepresidenan, namun kemudian menjabat sebagai penasehat kabinet. Lalu ada juga Son Seok-koo sebagai Cha Young-jin yang menjabat sebagai pengelola senior kantor kepresidenan, dikemudian hari dia diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Selain itu juga ada Kang Han-na sebagai Han Na-kyung yang menjabat sebagai agen NIS.

Tiga tokoh pembantu itu memiliki peran yang cukup signifikan dalam film ini. Terutama Son Seok-koo. Dia yang selalu memberikan masukan terkait keputusan politis Presiden Park terutama yang bisa berpengaruh ke elektabilitas. Meskipun ujungnya tetap saja Park punya pilihannya sendiri dalam menyelesaiakan masalah.

Son menurut gua memerankan Cha dengan baik. Karakternya yang seperti pembunuh berdarah dingin membuat kita kadang mengira dia orang jahat. Padahal belum tentu. Beberapa kali gua dibuat greget dengan karakter Cha ini.

Kalau karakter utama si Presiden Park, ga usah ditanya. Gua suka banget sama akting Ja Jin-hee di seri ini. Cukup meyakinkan sebagai seorang intelektual yang tegas. Momen saat dia dihadapi dengan pilihan yang sulit atau kenyataan yang pahit juga diperankan dengan baik.

Satu hal yang agak mengganggu pikiran gua adalah kenyamanan kakinya saat pakai sepatu formal. Padahal di awal seri selalu ditunjukkan Park ga pernah nyaman sama sepatunya sampai-sampai dijulukin Cinderella. Tapi selama menjabat sebagai Presiden Interim momen itu ga pernah ada lagi, seakan dia sudah terbiasa padahal kalau dipikir waktunya lebih singkat dibanding saat menjabat menteri.

Secara keseluruhan gua suka sama seri ini. Mulai dari pengambilan gambar, akting, dan jalan cerita buat gua ga ada masalah. Kalau diberi nilai 1-10, gua kasih nilai 8.

Tinggalkan Komentar

Dilarang mempromosikan situs judi, situs porno dan tindak pidana lainnya. Komentarlah dengan etika tanpa melanggar UU ITE.

Previous Post Next Post