Persegres Gresik United akan menghadapi laga yang sulit sore ini. Pasalnya laga menghadapi Mitra Kukar tersebut bisa jadi penentu eksistensi mereka di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Jika Laskar Joko Samudro kalah atau seri, mereka dipastikan terdegradasi. Tapi jika menang mereka bisa menjaga asa untuk tetap bertahan di Liga 1 musim depan.
Posisi Persegres saat ini sebenarnya tidaklah baik. Dari 27 laga mereka hanya berhasil mengumpulkan 20 poin. Hasil itu mereka raih dari 2 kali menang, 4 kali seri, dan sisanya kalah. Hal ini membuat tim asuhan Hanafi berada di posisi buncit.
Harapan untuk bisa lolos dari degradasi hanya dengan mengemas 3 poin mulai dari menghadapi Mitra Kukar hingga akhir kompetisi. Karena dengan begitu mereka akan mengakhiri musim dengan 31 poin. Tapi, itu pun jika Semen Padang, Perseru Serui, dan Persiba Balikpapan selalu kalah di sisa laga mereka. Karena bila tidak, kemenangan dari Mitra Kukar hanya fana semata.
Hal tersebut dipastikan tidak mudah, meski mereka bermain di kandang. Karena kondisi mental skuad kebanggaan Ultras Gresik ini sedang terpuruk. Mereka baru saja mengalami kekalahan telak 1-7 dari Persela Lamongan dalam lawatan ke Stadion Surajaya, Lamongan. Hasil itu menjadi kekalahan terbesar mereka pada musim ini.
“Gresik ini posisinya sangat di bawah sekali, untuk naik saja susah banget. Terus menghadapi Mitra Kukar ini gimana caranya kita sekuat tenaga, jangan sampai banyak kebobolan, kalau bisa dapat poin,” kata pemain Persegres Komarudin Hidayat, Jumat (6/10) seperti dikutip dari bola.net.
Kondisi Persegres semakin parah lantaran dalam latihan pagi pada Kamis lalu, hanya dihadiri 16 pemain dari 29 pemain yang mereka miliki. Meski begitu pelatih Hanafi telah siap dengan strateginya bila jumlah tersebut yang bisa ia bawa ke pertandingan sore nanti.
Pertemuan pertama Mitra Kukar dengan Persegres Gresik United di Liga 1 musim ini. (foto: Dok. PT LIB)
Dengan kondisi yang sedemikian parah, nyatanya tak membuat sang lawan meremehkan. Dalam sesi konferensi pers, pelatih Mitra Kukar Yudi Suryata mengatakan timnya mewaspadai kebangkitan Persegres dalam pertadingan nanti. “Meski Persegres dalam kondisi di bawah, tapi itu yang harus diwaspadai. Kami berharap agar Persegres tidak bangkit pada saat menghadapi kami, bangkitlah saat setelah menghadapi kami,” kata Hanafi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pemain Naga Mekes (julukan Mitra Kukar), Gery Mandagi. Menurutnya Mitra akan bermain maksimal untuk dapat mencuri poin di kandang Persegres.
Secara mental, pemain Mitra memang lebih baik dari Persegres. Mengingat tim yang bertengger di posisi 9 tersebut baru saja meraih 3 poin saat menjamu Sriwijaya FC minggu lalu. Mereka juga berhasil mengalahkan Persegres 3-1 dalam pertemuan pertama di Stadion Aji Imbut, Tengarong.
Tapi, statistik tandang mereka tidak bagus. Mereka hanya pernah sakali menang saat menjalani laga di luar. Hasil itu diraih saat bertamu ke kandang Persela Lamongan pada 21 Agustus lalu.
Selain itu, anak asuh Yudi Suryata juga pernah mengalami hal yang sama dengan Persegres, menjadi lumbung gol untuk tim lain. Mereka pernah merasakan kekalahan 6-1 dari Bali United dan 6-0 dari Persipura Jayapura. Menariknya dua laga tersebut dimainkan saat tandang.
Tentu gua tidak berpikir Persegres bisa se-superior dua tim tersebut. Tapi setidaknya kita tahu Mitra pernah seburuk Persegres. Ada celah untuk mengalahkan mereka. Itu berarti masih ada harapan untuk bisa menang. Karena degradasi di kandang sendiri itu: pedih!
إرسال تعليق
Dilarang mempromosikan situs judi, situs porno dan tindak pidana lainnya. Komentarlah dengan etika tanpa melanggar UU ITE.