Fakta Menarik Semifinalis PJS

Cover Piala Jenderal Sudirman © www.paulpolos.blogspot.com

Semifinal Piala Jenderal Sudirman (PJS) akan mulai bergulir pada 9-17 Januari 2016. Ada empat tim yang akan saling berhadapan: Arema Cronus, Semen Padang FC, Mitra Kukar, Pusamania Borneo FC (PBFC). Mereka akan saling berhadapan dalam sistem home-away.

Pada leg 1 Arema Cronus akan bertandang ke markas Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggaraong, Sabtu (9 Januari 2016). Sedangkan Mitra Kukar akan datang ke Malang pada leg 2 yang digelar pada Minggu (17 Januari 2016).

Di sisi lain PBFC akan menjamu Semen Padang FC di Stadion Segiri pada leg 1, Minggu (10 Januari 2016). Selanjutnya di leg 2 Kabau Sirah (julukan Semen Padang FC) akan berganti menjamu PBFC di Stadion Agus Salim, Sabtu (16 Januari 2016).

Sebelum kita menyaksikan pertandingan yang akan disiarkan di NET pada pukul 19.30 WIB tersebut, ada baiknya kita tahu fakta-fakta menarik semifinalis yang akan bertanding. Apa sajakah itu? Berikut daftarnya:

Arema Cronus Belum Terkalahkan

Tim kebanggaan Aremania itu hingga babak 8 besar belum mengalami kekalahan. Di babak penyisihan grup Singo Edan (julukan Arema) berhasil menang dalam waktu normal 2x45 menit. Rekor itu bertahan hingga pertandingan kedua di babak 8 besar. Sedangkan di pertandingan terakhir menghadapi PBFC, Arema meraih kemenangan lewat adu penalti. Hasil tersebut menjadikan Arema sebagai satu-satunya Semifinalis PJS yang belum merasakan kekalahan.

Semen Padang Selalu Kalah Adu Penalti

Adu penalti menjadi pertarungan yang kerap terjadi dalam gelaran PJS. Maklum turnamen yang digelar Panglima TNI ini tidak mengenal hasil seri dalam babak penyisian dan babak 8 besar. Total ada 11 adu penalti sepanjang babak penyisian grup hingga babak 8 besar dan 10 diantaranya melibatkan Semifinalis PJS. Menariknya Semen Padang menjadi tim terbanyak yang menjalaninya -4 penalti selama PJS berlangsung-, tapi tak satupun dari drama titik putih tersebut berbuah kemenangan alias kalah.

Tiga Tim Eks-Galatama

Sejak 1979 hingga 1994 pecinta sepakbola Indonesia mengenal dua liga dalam kompetisi nasional, yaitu Perserikatan dan Galatama. Perserikatan merupakan liga amatir yang telah ada sejak PSSI berdiri, sedangkan Galatama (Liga Sepakbola Utama) ialah liga semiprofesional yang digelar oleh PSSI sejak 1979. Sayang pamor Liga yang sempat dicontoh Jepang untuk membentuk liga profesional di negeri sakura tersebut terus menerus mengalami penurunan dan akhirnya terpaksa digabungkan dengan Perserikatan dan menjadi Liga Indonesia.

Meski Galatama sudah tidak ada, bukan berarti para pesertanya pun hilang. Bahkan ada tiga tim di Semifinal PJS yang "beraroma" Galatama: Semen Padang FC, Arema Cronus dan Mitra Kukar. Semen Padang FC dan Arema Cronus tidak mengalami banyak perubahan dari era Galatama dahulu. Hanya Mitra Kukar yang mungkin terlihat berbeda dibanding saat masih di Galatama.

Naga Mekes (Julukan Mitra Kukar) awalnya bernama Niac Mitra dan bermarkas di Surabaya. Klub ini sempat berubah nama menjadi Mitra Surabaya. Klub yang pernah melawan Arsenal tersebut harus berpindah kandang ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 1999 setelah dibeli H. Sulaiman Putra. Nama Mitra Surabaya pun berubah menjadi Mitra Kalteng Putra. Hal yang sama (berubah nama dan berpindah kandang) terulang kembali saat klub ini dibeli oleh Pemkab Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Nama Mitra Kukar pun mulai digunakan sejak 2003 -saat itu mereka berada di Divisi Dua Liga Indonesia- dan Stadion Haji Imbut dipilih sebagai kandang mereka.

Ini berarti akan ada persaingan antar tim eks-Galatama dalam Semifinal PJS. Aroma Galatama sudah tercium.

Semifinalis yang bukan Juara Grup Penyisian

Babak 8 Besar PJS mengikutsertakan juara dan runner up penyisian grup ditambah dengan dua tim peringkat tiga terbaik. Awalnya kita mungkin menganggap juara babak penyisian akan mudah untuk lolos ke semifinal, namun itu adalah anggapan yang salah. Karena kenyataannya dari tiga juara grup: Arema, Persipura, PS TNI hanya Singo Edan yang berhasil lolos ke empat besar. Menariknya lagi di semifinal nanti hanya ada satu runner up penyisian grup yaitu Mitra Kukar dan dua slot sisanya diisi oleh tim yang lolos ke 8 besar dengan predikat peringkat 3 terbaik: PBFC dan Semen Padang.

Petrick Cruz Dos Santos (Mitra Kukar) Top Scorer Sementara

Dengan adanya adu penalti menjadikan hampir seluruh pemain berkesempatannya mencetak gol. Meski begitu hingga Babak 8 Besar PJS hanya ada satu nama dalam daftar pencetak gol terbanyak dan nama itu menjadi milik Mitra Kukar. Sang pencetak gol adalah Petrick Cruz Dos Santos. Ia berhasil mencetak 6 gol dari 7 laga yang dijalani klub kebanggaan Mit-Man (sebutan suporter Mitra Kukar) tersebut. Jumlah ini lebih banyak 2 gol dari pemain Arema, Syamsul Arif yang telah mengoleksi 4 gol. Bukan tidak mungkin jumlah gol Petrick akan terus bertambah selama semifinal nanti atau malah akan disalip Syamsul karena mereka akan saling bentrok dalam laga yang digelar Sabtu (9 Januari 2016) dan Minggu (17 Januari 2016). Kita lihat saja nanti siapa yang bakal meraih sepatu emas?

Tinggalkan Komentar

Dilarang mempromosikan situs judi, situs porno dan tindak pidana lainnya. Komentarlah dengan etika tanpa melanggar UU ITE.

Previous Post Next Post