Jalan Panjang Angkatan 18

Angkatan 18
Angkatan 18, Suryakanta: (Ki-ka) Fikri, Surya, Intan, Jodi, Alfian, Faris.
Penantian hampir dua tahun akhirnya berakhir pada 10 Mei 2015 lalu. Bertempat di Cilember, Bogor enam orang Calon Anggota (Caang) 18 resmi bergabung dengan Kampus Tercinta Photography Club (Kaphac 32) dengan nama angkatan Suryakanta. Nama yang diambil dari judul pameran mereka beberapa waktu lalu.

Bukan perkara mudah bagi Surya, Faris “Sukit”, Alfian “Jancuk”, Fikri “OT”, Intan dan Jodi untuk bisa sampai di tahap ini. Mereka haruslah menyelesaikan pendidikan dasar fotografi selama enam bulan yang dimulai pada 15 September 2014. Kemudian dilanjutkan dengan persiapan pameran selama tiga bulan untuk menghasilkan sebuah pameran fotografi. Pameran foto Suryakanta adalah hasilnya. Selesai dengan pameran foto mereka masih harus mempertanggung jawabkan karya mereka di acara Hunting Akbar.

Itu berarti Sembilan bulan sudah mereka menjadi Caang. Sembilan bulan mungkin waktu yang normal bagi pendidikan Kaphac 32. Tapi jika melihat kenyataannya, pendidikan Caang 18 sudah dimulai sejak November 2013.

Surya, Sukit dan Jancuk adalah bagian dari pendidikan yang berhenti di tengah jalan tersebut, pendidikan Caang 18 Part 1. Pendidikan dihentikan ketika akan persiapan Pameran Foto. Ketidak sanggupan Caang menyelesaikan tugas maupun pameran mereka, membuat kami harus memutuskan pendidikan Caang 18 dihentikan sementara waktu.

Dari delapan orang yang tersisa hingga Maret 2014, hanya ada empat orang yang mau mengulang kembali pendidikan mereka. Ialah Surya, Sukit, Jancuk dan Resky. Sayangnya Resky tak bisa menyelesaikan pendidikan Kaphac karena satu alasan.

Dalam kevakuman pendidikan Caang, “ruang kecil” terasa sepi. Mengisi kesepian “City Scene” pun lahir yang kemudian dilanjutkan ide “See The Street” yang dieksekusi saat pendidikan sudah kembali dimulai.

Pendidikan part 2 pun dimulai. Surya, Sukit, Jancuk dan Resky menepati janji mereka untuk ikut kembali pendidikan Kaphac 32. Bergabung bersama sekitar 40 orang lainnya mengenal kembali sejarah Kaphac 32 dan anatomi kamera yang sebenarnya sudah mereka dapatkan dipendidikan part 1.

Harus diakui mereka yang sudah lama kenal terasa sulit untuk berbaur dengan mahasiswa baru yang kami dapatkan dari hasil Open Recruitment (Oprec) pada Kuliah Minggu Pertama (KMP), Agustus 2014. Namun, seiring berjalannya waktu dan terekamnya momen-momen dalam kartu memori maupun ingatan, mereka bisa berjalan beriringan.

Hingga menjelang pameran, Caang 18 tersisa 10 Orang. Mereka Surya, Sukit, Jancuk, Resky, Mico, Intan, Jodi, OT, Martin dan Adit. Persiapan pameran yang membutuhkan waktu cukup panjang dan intens memotret tidak disanggupi oleh Resky. Jadilah hanya Sembilan orang yang pameran.

Pameran bukanlah akhir dari perjalanan mereka, karena mereka masih harus mempertanggung jawabkan karya mereka dan pendidikan mereka pada Hunting Akbar. Sembilan orang pameris dalam Suryakanta harus kembali terseleksi oleh takdir. Adit menyatakan tidak bisa melanjutkan ke Hunting Akbar, pun begitu dengan Mico dan Martin yang sempat mengikuti foto id namun tak bisa ikut dalam Hunting Akbar. Peristiwa yang mengingatkan gua dengan kasus Tinus Caang 17.

Momen tak bisa diulang dan harus segera direkam. Enam orang mungkin bukanlah jumlah yang banyak, tapi bukan berarti tak bisa berkontribusi. Suara mereka dan karya mereka akan meramaikan kembali “ruang kecil” yang mulai sepi dengan lulusnya satu per satu anggota pada tiap semester. Kehadiran mereka menghadirkan mimpi-mimpi baru, imaji-imaji segar yang akan membuat Kaphac 32 lebih berwarna. Ya, karena warna hanya butuh sedikit warna dasar yang bila dicampurkan akan hasilkan beragam warna baru.

Selamat datang angkatan 18! Selamat datang Suryakanta! Semoga jalan panjang pendidikan kalian bisa membuat Kaphac 32 terus berumur panjang.

Tinggalkan Komentar

Dilarang mempromosikan situs judi, situs porno dan tindak pidana lainnya. Komentarlah dengan etika tanpa melanggar UU ITE.

Previous Post Next Post