Gelaran musik Soundsations 2018 hadir di Jakarta pada Jumat (7/12) lalu. Acara tersebut sebenarnya bukan hanya menyajikan aksi para musisi saja, tapi juga dunia kreatif lainnya seperti graffiti, fotografi dan film.
Dalam edisi Jakarta kali ini, acara yang disponsori oleh perusahaan rokok itu mengambil tempat di Plaza Festival, Kuningan, Jakarta. Panggung utama musik mereka ditempatkan di lapangan bola yang berada di atas basement parkir.
Acara sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak siang hari, berbagai musisi dari bermacam genre tampil di panggung tersebut. Hari itu cuaca benar-benar bersahabat hingga jeda magrib datang. Ketika semua penonton sedang duduk asik menunggu biduan selanjutnya tampil, rintik hujan turun. Gerimis itu semula tak membuat khawatir para penonton, namun dalam hitung menit semua berubah. Hujan menjadi deras. Hanya sedikit yang bertahan, kebanyakan adalah mereka yang sudah mendapatkan posisi depan panggung. Sisanya memilih keluar dari lapangan untuk berteduh.
Sekitar 30 menit hujan berhenti, acara pun kembali dilanjutkan. Tidak melenceng jauh dari jadwal. Penonton yang menghilang pun kembali merangsek masuk ke area lapangan. Gak semua si, ada juga yang memilih untuk pulang. Alasannya karena lapangan bola yang lebih banyak tanahnya daripada rumputnya itu kini menjadi kubungan lumpur karena hujan. Alhasil mereka yang tak ingin sepatunya berdekil lumpur memilih untuk bubar jalan. Tapi itu jumlahnya sedikit, kalah jauh dengan mereka yang tetap mendekati panggung meski kaki belok.
Malam itu dibuka oleh The Upstairs. Panampilan energik Jimmi sang vokalis membuat para penonton menari-nari seakan lupa kaki mereka yang penuh lumpur.
“Gua tahu kalian menunggu musisi favorit kalian kan. Musisi favorit kalian The Upstairs kan,” ucap Jimi di atas panggung.
Malam itu band jebolan kampus Institut Kesenian Jakarta tersebut membawakan lagu-lagu hit mereka seperti Disko Darurat dan Matraman.
Penampilan The Upstairs yang paripurna dilanjutkan oleh Maliq & D’Essentials. Jerit penonton hawa pun memekik menyambut masuknya Ilman cs.
Unit Jazz itu membuka aksinya dengan lagu Setapak Sriwerdari. Tembang hit dari album kelima mereka itu berhasil membuat penonton bernyanyi bersama.
Malam itu set lis lagu yang dinyanyikan Angga dan Indah tak berbeda jauh dengan yang biasa mereka mainkan di panggung lainnya. Lagu seperti Himalaya, Pilihanku, Terdiam, dan tentunya yang selalu membuat jamaah bergoyang, Drama Romantika.
Usai Maliq & D’Essentials, panggung Soundsations diisi dengan penampilan sejumlah rapper. Ada Tera, Yacko, Tuan Tiga Belas dan rajanya Hip Hop Indonesia, Iwa K. Mereka membawakan tiga lagu milik sendiri. Aksi mereka kemudian ditutup dengan lagu Malam Ini Indah milik Iwa K yang dinyanyikan secara berjamaah oleh keempatnya.
Sebagai penutup dari malam yang panjang, Sheila on 7 naik ke atas panggung. Duta tampil dengan atraktif meski celananya beberapa kali kedodoran. “Iya ini celananya Adam makanya kebesaran,” canda suami Adelia Lontoh itu terkait tingkahnya yang kerap membenarkan celana.
Malam dingin itu dihangatkan oleh tembang-tembang hit mereka. Spesial tentu untuk lagu-lagu dari album 07 Desember.
“Karena hari ini tanggal 7 Desember dan tanggal itu punya kenangan buat Sheila on 7 karena kita jadikan album. Jadi lagu berikutnya kita jadikan tribute to 7 Desember,” ucap Duta yang dilanjutkan denga lagu Terimakasih Bijaksana. Selain itu dua lagu lainnya dari album yang sama yaitu Pria Kesepian dan Seberapa Pantas pun mereka mainkan.
Sayangnya tidak semua lagu dari album tersebut mereka mainkan. Karena malam itu mereka juga memainkan lagu dari album lainnya seperti Melompat Lebih Tinggi, Sephia, Lapang Dada dan tentunya single terbaru mereka Film Favorit.
Rampung sudah hajatan Soundsations yang bertema Karya Tak Tahu Batas itu. Bukan hanya bahagia menyaksikan idolanya tampil, penonton juga mendapatkan hadiah lumpur dari kaki mereka. Yah, pekerjaan rumah mananti.
إرسال تعليق
Dilarang mempromosikan situs judi, situs porno dan tindak pidana lainnya. Komentarlah dengan etika tanpa melanggar UU ITE.